*setel lagu melow*
Sayang, sekarang hari senin kan? Entah bagaimana hari ini seperti hari yang
tidak biasa, hanya aku merindukanmu tidak seperti hari-hari senin yang lain.
Entah berapa ratus kali di hari ini aku menuliskan kata ‘I miss U’ pada setiap
hembusan angin yang menyeka rambutku. Iya, aku hanya memejamkan mata dan
mengucapkan kata itu. Aku yakin kamu tak akan bisa mendengarnya. Tapi aku
yakin, seiring hembusan angin yang mendamaikan itu, kamu juga menitipkan
kata-kata yang sama untukku. Iya kan sayang?
Sayang, ini benar-benar rasa yang tidak terdefinisi. Hanya, aku ingin terus
mengucapkannya tanpa peduli kau mendengarnya atau tidak. Tanpa peduli seberapa
keras aku mengucapnya tak akan jua bisa membawamu kesini. Tak peduli semakin
aku mengucapnya semakin sakit. Tak peduli semakin deras air mata ini menetes.
Kau menyebut apa rasa yang seperti ini?
Ya, sungguh aku tidak mempermasalahkannya.
Karena mungkin aku akan merindukan saat-saat yang seperti ini ketika aku
tidak bisa lagi merasakannya, aku sangat menikmatinya. Menikmati setiap tetes rindu
yang jatuh membasahi pelupuk mata. Sederhana, sebanyak itu pengharapanku akan
hadirmu.
Di setiap hari yang selalu saja tidak biasa ketika aku tiba-tiba saja merindukan
kamu, maka ini adalah hari yang ke 133 aku melakukan hal yang sama di setiap
malamnya. Iya, terakhir aku mengusap pipimu adalah 133 hari yang lalu.
Entahlah, hanya, aku begitu merindukan kamu malam ini.
*BigHug*
0 komentar:
Posting Komentar